muslim india desak tentera muslim membantu gaza

Muslim India Bangkit, Desak Tentara-tentara Negeri Islam Pertahankan Gaza dan Serukan Khilafah
Tuesday, 13 January 2009 08:23



Syabab.Com - Sekitar sepuluh ribu umat Islam India mengadakan protes besar mengutuk serangan biadab negara ilegal teroris Israel terhadap Gaza, Jumat, 09/01/09, selepas Jumat di Iqbal Maidan di Kota Bhopal India. Berbagai organisasi Islam, para aktivis, akademisi dan Qadhi (hakim Islam) dari Bhopal, serta mufti Abdul Lateef berkumpul untuk memprotes melawan terorisme Israel terhadap Gaza dan keterlibatan para penguasa Arab dan penguasa Muslim yang telah berkhianat atas tanggung jawab mereka untuk membantu Muslim yang terkepung di Gaza. Mereka juga menyerukan kepada tentara-tentara Muslim untuk mempertahankan Gaza dan membebaskan Palestina.
Protes yang telah diumumkan serta diklankan di sekitar kota dengan menggunakan nama berbahasa Urdu 'Aaj ka Karbala: Gaza' (Hari Karbala: Gaza!). Pihak penyelenggara memilih judul itu karena pembantaian di Gaza terjadi ketika kaum Muslim memasuki bulan Muharram, bulan yang sama di mana Hussain ibn Ali cucu Nabi Muhammad Saw. telah dibunuh di Karbala.

Tampak di sebuah halaman di depan bangunan antik, dipenui oleh massa Islam yang datang untuk menyuarakan kepeduliaan mereka terhadap saudara mereka di Gaza. Sejumlah bendera ar-roya, bendera hitam Rasulullah Saw., dipasang di beberapa sudut tempat. Walaupun acara ini dalam rangka kepeduliaan mereka terhadap Muslim Gaza Palestina, tetapi tak ada satu pun bendera nasionalis Palestina, seperti halnya aksi-aksi yang dilakukan kaum Muslim lainnya. Malah yang ada hanyalah bendera bertuliskan kalimah tauhid tersebut.

Seorang ulama, Syaikh Farooq Abbas, salah satu yang ikut menjadi penyelenggara dalam aksi protes ini berkata, "Sebagai entitas Israel terus menumpahkan darah saudara-saudara kami di Gaza, rezim Arab tetap diam. Alih-alih mereka melepaskannya tentara, Raja di Saudi malah menelepon George bush sanga penjagal Baghdad dan rezim Mesir menyalahkan warga Palestina, lalu mereka bersekongkol dalam agresi Israel."

"Negari-negeri Arab di sekitar Palestina memiliki lebih dari 2 juta tentara, menghabiskan lebih dari $ 100 miliar per tahun dan mengerdilkan pasukan Israel. Mesir sendiri memiliki 220 pesawat tempur F-16 pesawat dan 450.000 tentara. Saatnya para tentara ini bergerak untuk mempertahankan Gaza dan menghapus para penguasa ini, mendirikan kembali khilafah Islamiyyah yang akan menyatukan negeri-negeri dan menjawab tangisan dari Palestina, Iraqi, Afghanistan, Somalia dan semua umat Islam yang hidup di bawah penindasan."

Kota Bhopal di pusat IndiaKetua pelaksana kegiatan tersebut, Maulana Masih Alam dari Madrsassa Tarjume Wali Masjid dan wakil dari Milli Council menekankan perlunya seorang Khalifah di mana umat Islam dapat bersatu dengannya.

Bhopal merupakan sebuah kota di pusat India. Ia juga menjadi ibu kota provinsi Madhya Pradesh, kota kedua terbesar di provinsi itu dengan populasi tiga kali benua Australia. Dakwah Islam di kota ini sungguh luar biasa, setelah para pengemban dakwah berinteraksi dengan umat. Ini menjadi kabar gembira, geliat bangkitanya umat Islam di tanah India.

Subhanallah, demikialah gambaran geliat kebangkitan Islam di tanah Hindi hari ini ketika Gaza memanggil memberikan solusi cerdasnya tanpa dibatasi nasionalisme. India termasuk negeri yang pernah berada dalam kekuasaan Khilafah hingga penjajah Inggris memecah belah India setelah Khilafah berhasil dibubarkan. Bhopal merupakan salah satu kota di pusat tanah India yang berpenghuni Muslim dengan jumlah yang banyak.

Hari ini, ketika Gaza memanggil, kaum Muslim India bangkit. Sama seperti di negeri lainnya, mereka tak ingin nasionalisme India, mereka pun tak ingin solusi Palestina nasionalis, tetapi mereka ingin solusi Islam saja, yakni bebaskan Palestina dengan Khilafah. Mereka merindukan kehidupan Islam seperti yang pernah dilakukan oleh Rasulullah dan penerusnya. Yakni, kehidupan di bawah naungan Khilafah Islamiyyah. Bila di India saja, kaum Muslim hanya meninggikan al-liwa dan ar-roya, benderanya Rasulullah, serta merindukan Khilafah, lalu mengapa kita masih enggan untuk hal itu? [z/fat/frz/isys/syabab.com]